Jumat, 22 Agustus 2008

Dari Guru SPG sampai Asisten Direktur PPs

Saya memulai karier sebagai guru Fisika di SMA 1 dan SPG Negeri Bangkalan. Namun dalam karier selanjutnya saya memilih menjadi guru SPG (Sekolah Pendidikan Guru) SPG adalah sekolah setingkat SMA yang lulusannya menjadi guru SD. Di SPG mata pelajaran yang saya ajar bukan fisika tetapi bernama IPA (Ilmu Pengetahuan Alam/ Sains). Karena itu ketika mengajar IPA , pengetahuan yang diajarkan merupakan kombinasi dari fisika, biologi, kimia, serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa.

Dalam perkembangannya pada awal 1980 guru SPG ditawari melanjutkan kuliah di luar negeri. Sehingga pada awal Februari sampai Desember 1983 saya mengikuti Kursus intensif bahasa Inggris 3 x 10 minggu di The British Council Jl Sudirman Jakarta. Selama itu saya ditampung di asrama PPPG Bashasa Srengseng Sawah Pasar Minggu Jaksel.

Karena keberangkatan tugas belajar S2 ke US yang tertunda, maka saya melanjutkan kuliah di S1 Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan di STKIP PGRI Bangkalan. Saya masuk akhir 1983 dan selesai 1986 dan di wisuda awal 1987. Pada akhir 1986 saya mengikuti penataran IPA guru-guru SPG di Surabaya. Yang memberikan materi penataran bernama Hebert Mason, orang dari US. Karena Mason tidak bisa berbahasa Indonesia, maka panitia meminta saya sebagai penerjemahnya. Disitulah saya bertemu pimpro proyek dari Dikdasmen yang selanjutnya memfasilitasi saya berangkat ke University of Houston, Houston, Texas, USA untuk melanjutkan S2 dalam bidang pendidikan sains khususnya pendidikan fisika. Pendidikan ini berakhir 1988 dan wisuda dilaksanakan di Jakarta pada awal Januari 1989. Hal ini dilakukan atas kerjasama Indonesian Leadership Project dengan University of Houston, Tx.USA.

Kembali dari Houston, SPG saya mendapat gedung baru dan fasilitas Learning Resouce Center / Pusat Sumber Belajar yang cukup besar dan lengkap. Untuk ukuran SPG fasilitas ini terlalu canggih karena semua buku, film, CD, dan paket belajar yang berbahasa Inggris. Saya ditunjuk sebagai Wakil Kepala Sekolah urusan Sarana dan Prasarana sekolah sekaligus mengurus PSB ini.

Karena kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualifikasi Guru SD dari setingkat SLTA menjadi Diploma II maka SPG sebagai lembaga penghasil guru-guru SD di Indonesia ditutup pada tahun 1990. Pendidikan untuk calon guru SD dilalihkan dari SPG ke IKIP atau LPTK perguruan tinggi. Bahkan sejak tahun 2005 sudah diundangkan bahwa kualifikasi guru-guru mulai SD sampai SMA minimum adalah sarjana /S1 (Strata 1). Karena itu Guru-guru harus meningkatkan pendidikannya minimal S1.

Pada awal 1989 ada penawaran untuk saya pindah ke Dikdasmen dengan tugas sebagai Widya Iswara di Pusat Penataran Guru IPA Bandung. Karena sesuatu hal saya mengundurkan diri, walaupun SKnya sudah turun. Karena itu saya dipindahkan menjadi Pembantu Pimpinan di Bagian Perencanaan Kanwil Depdikbud Jatim di Surabaya dengan SK bulan Oktober 1990. Saya ditugasi mengikuti Penataran Tutor inti IPA PGSD di Puncak Bogor. Sekembalinya saya ditugasi memberikan penataran para tutor daerah di Malang, Lawang sebanyak 3 gelombang. Dalam waktu yang hampir bersamaan ada penawaran menjadi Dosen FKIP UT Jakarta oleh Rektor UT tertanggal bulan Oktober 1990. Atas kebijakan Kanwil Depdikbud Jatim saat itu saya diperekenankan mutasi ke UT Jakarta dengan pertimbangan tetap mengelola pendidikan dan sesuai dengan S2 pendidikan IPA dari University of Houston.

Pada pertengahan bulan Februari 1991, saya pindah ke FKIP-UT Jakarta di Jalan cabe Raya, Pondok Cabe, Jakarta Selatan ( Sekarang menjadi wilayah Prop. Banten). Selama 3 tahun pertamadi FKIP UT sdelain menulis modul, memberikan penataran dan pelatihan, saya juga banyak ditugasi ngurus proyek penataran dari Dikti dan Dikdasmen yang dilimpahkan kepada UT.

Waktu berlalu cukup cepat, pada akhir Mei 1994 saya berangkat ke Amerika lagi untuk mengambil Doktor dalam pendidikan IPA khususnya Fisika. Istri (Sri) dan ke empat anak (Ita, Subhan, Arif dan Tina) ikut ke Iowa City, Iowa, Amerika Serikat. Tugas belajar berjalan cukup berat, namun lulus dan kembali ke UT pada pertengahan 2001.

Sekembali dari US, saya bertugas di FKIP-UT selama 2 tahun. Selanjutnya diangkat menjadi Kepala Kantor Pelayanan Mahasiswa UT-Pusat Jakarta pada bulan Oktonber 2003. Sedangkan pada bulan September 2004 dipromosikan menjadi Asisten Direktur Program Pasca sarjana UT. Jabatan ini pada Oktober 2006 dialihkan menjadi Asisten Direktur II PPs-UT(Bidang Adm dan Keu) sampai sekarang.

Karena itu selain sebagai tenaga edukatif FKIP UT, tugas saya banyak mengelola tugas manajerial PPS-UT. Karena mahasiswa S2 UT diharuskan menulis Tesis, maka saya juga bertugas sebagai pembimbing Tesis.

Dalam operasional pengelolaan PPs-UT saya sering bertugas untuk melakukan supervisi pembukaan dan pengelolaan kelas baru dan Bimbingan Residensial Tesis untuk PPs-UT di daerah. Saat ini sudah berhasil di buka di 12 kantor daerah di seluruh Indonesia yaitu: 1. Pangkal Pinang, 2. Bengkulu, 3. Jakarta, 4. Medan, 5. Pontianak, 6.Kendari, 7. Pekanbaru 8. Kupang, 9. Bandar Lampung, 10.Denpasar, 11. Ternate dan 12.Batam

Selain mengampu beberapa mata kuliah, seperti Mekanika, Kurikulum dan Materi SMP, Kurikulum dan Materi SMA, IPBA, Praktikum, termasuk tutorial online, kadang-kadang juga menulis /menelaah bahan ajar non cetak untuk PMIPA-FKIP UT.

Diluar kantor, saya juga diminta menjadi Konsultan pendidikam MIPA di MAN4 Model Jakarta sejak awal 2005. Sekolah berkembang pesat bahkan sekarang sudah mendapatkan ISO dan membuka kelas Bilingual.

Pada bulan Juli2007 saya menerima email dari University of Iowa tentang penawaran Templeton International Fellowship Program. Akhirnya pada tgl 10-26 Mei 2008 saya mengukuti seminar di University of Iowa. Saya dan istri berangkat ke US. Selain bisa mengikuti seminarGifted education, saya bisa bertemu dengan para pimpinan dari College of Education, Prof. Yager dari Science Education UI, dan Prof Davies dari Departement of Linguistics. Tidak kalah pentingnya bahwa saya juga bisa mengunjungi anak (Subhan) menantu (Debra) serta Cucu-cu (Zaid dan Anisa) serta keluarga besan Wilsons.

Tidak ada komentar: